PRABUMULIH, PP
- Fenomena munculnya dukun cilik Ponari dari pulau Jawa, dan sempat
membuat heboh masyarakat Indonesia, beberapa tahun lalu, kini kembali
terjadi di Desa Petanang, Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim.
Hebohnya lagi, di desa yang berada tepat di wilayah perbatasan dengan
Desa Muara Sungai, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih ini muncul dua
bocah yang masih diduduk dibangku sekolah dasar (SD), dan mempunyai
kelebihan mampu mengobati segala macam penyakit.
Keduanya
adalah, Taufik Hidayat yang biasa dipanggil Akrab Upik (12) dan Evita
Sari atau Evit (11), dan uniknya kedua dukun cilik yang tinggal menetap
bersama orang tuanya di Dusun 2 Desa Petanang ini ternyata masih
berhubungan saudara sepupu.
Kontan
cerita kelebihan kedua bocah yang duduk dibangku kelas 5 dan 4 SD
Negeri 11 Petanang ini dari mulut ke mulut menghebohkan seluruh
masyarakat desa Petanang, setelah salah seorang warga desa setempat yang
menderita penyakit lumpuh dan tidak bisa berjalan, sembuh setelah
diobati Upik.
"Mertua
saya itu sudah lama lumpuh dan tidak bisa bergerak, setelah diobati
dengan cara diurut oleh Upik, Alhamdulillah sembuh," ungkap Kepala Desa
(Kades) Petanang, Tarmiyadi, ketika ditemui dirumah orang tua Upik, Rabu
(8/1).
Menurut
Tarmiyadi, kelebihan bisa mengobati penyakit yang dimiliki Upik ini
diketahui setelah mertuanya yakni Miha (60) sebelumnya bermimpi bahwa
yang bisa menyembuhkan penyakitnya adalah Upik.
"Dari
situ saat bertemu Upik lagi bermain kami panggil dan oleh mertua saya
sempat ditanyakannya dulu, dan setelah diobati sembuh dan sekarang sudah
bisa berjalan," kenang Kades yang baru menjabat 2 minggu ini,
sumringah.
Sejak
itu, kemampuan Upik putra kedua dari pasangan Afwandi dan Jummiyana,
dan Evit putri pasangan dari Afriandi dan Susriana ini menjadi buah
bibir dan tersebar luas ke desa- desa tetangga.
"Bahkan
beberapa hari lalu ada yang minta tolong datang dari Jawa karena
diguna-guna (santet, red), dan kabarnya sudah bisa bekerja seperti
biasa," sebut Afriandi, paman Upik sekaligus ayah dari Evita Sari,
menimpali.
Afriandi
menuturkan, kemampuan yang dimiliki Upik dan anaknya Evit, setelah
keduanya bersama temannya mandi di sungai Petanang-Modong, sekitar 3
minggu lalu.
"Bapak Upik ini merupakan saudara kembaran saya, awalnya dia mandi dan membersihkan pangkalan sungai, tak lama dia
didatangi seorang gadis cantik berpakaian putih keemasan, dan memberikan sebuah permen bungkus bergambar sapi," terang Afriandi.
Namun
oleh Upik permen pemberian seorang putri itu bukannya dia makan, dan
malah diberikannya kepada tetangga. "Berkelang satu minggu dari situ,
Upik bersama anak saya dan satu temannya lagi kembali mandi di pangkalan
sungai, dan mendapatkan tasbih itu," jelasnya.
"Tapi
saat hendak pulang dari sungai, tiba-tiba tasbih berwarna hijau muda
tersebut hilang dan ditemukan sudah ada dalam lemari kamar orang
tuanya," sambung Afriandi.
Bahkan,
Afriandi kembali menambahkan setelah satu minggu mendapatkan tasbih
itu, Upik bersama Evit dengan ditemani Ibunya pergi ke sungai Pandan,
Pali dan mendapatkan sebuah batu kepala buaya.
"Tiap
hari ratusan warga yang datang berobat kesini, namun itu ulah orang
iseng-iseng dan mengerjakan rumah Upik sangat banyak, antaranya pernah
ditemukan 10 buah jarum pentol diatas daun pintu rumah, tengkorak
manusia, dan 1 buah telur ayam setelah sebelumnya pernah dimasuki 3 ekor
kambing," jelas Afriandi lagi.
Sementara
masih ditempat yang sama, Upik yang ditemui usai pulang sekolah
mengaku, awalnya dia mandii di sungai dan diberikan sebuah permen oleh
seorang perempuan muda dan cantik.
Berkelang satu minggu dari situ, Upik bermimpi dan didatangi seorang kakek tua dan memberikan pakaian kepadanya.
"Keesokkannya
saat mandii di sungai saya diberikan tasbih oleh kakek itu, menurut
teman-teman saya yang juga ikut mandii mengaku tidak melihat kejadian
itu, tapi saat mau beranduk tiba-tiba tasbih itu hilang dan ketika
ditemukan sudah ada dalam lemari dirumah," kenang Upik, yang saat itu
didampingi Kapolsek Lembak AKP Saefuloh, dan Ibunya Susriana.
Upik
menambahkan, baik dirinya maupun saudara sepupunya Evit saat hendak
mengobati masyarakat yang hendak berobat selalu didampingi empat orang
tua laki-laki, dan seorang perempuan tua bersama anaknya.
"Biasa
saja, tidak ada yang berubah pada diri saya dan Evit, barulah ketika
hendak mengobati orang kami dibimbing beberapa orang tua, dan seorang
perempuan tua," jelas Upik, ketika dibincangi sebelum mengobati puluhan
warga yang sudah memenuhi rumahnya yang berukuran kecil.
Sementara
itu, Kapolsek Lembak AKP Saefuloh yang sengaja berkunjung setelah
mendapatkan informasi kemampuan Upik dan Evit tersebut, berharap
kelebihan keduanya tidak dimanfaatkan untuk memperkaya diri.
"Semuanya
karomah, dan hanya kepada اَللّÙ‡ُ kita meminta, keduanya hanya
perantara jadi jangan dijadikan ksempatan untuk memperkaya diri. Dan
kepada perangkat desa, agar menurunkan Linmas untuk menjaga ketertiban,
karena saya yakin akan banyak orang datang berobat kesini,"
tukasnya.(bmg/ad)
- Home
- REDAKSI
- HUKRIM
- REGIONAL
- _KEPRI
- _JAWA
- _NATUNA
- _SUMSEL
- __KOTA PALEMBANG
- __OGAN KOMERING ILIR
- __PRABUMULIH
- __MUARAENIM
- __PALI
- __OKI
- __BANYUASIN
- __MUBA
- __MUSIRAWAS
- __OKU
- __OGAN ILIR
- __OKUS
- __OKU Timur
- __PAGARALAM
- __EMPAT LAWANG
- __LAHAT
- __LUBUK LINGGAU
- _LAMPUNG
- __LAMPUNG BARAT
- PEDOMAN MEDIA CYBER
- POLITIK
- EKONOMI
- KESEHATAN
- SOSBUD
2 Komentar
masih merupakan sebuah rahasia, di petang juga ada seseorang yang sebenarnya bisa melakukan pengobatan alternatif dan sudah banyak juga yang bisa disembuhkan,
BalasHapusseorang laki-laki yang mempunyai satu anak permpuan berumur sekitar 3tahunan yang tinggal di kampung 3
BalasHapus