Lapak Mulai Diisi Pedagang Eks Terminal Prabumulih

PRABUMULIH, PS-Berangsur-angsur para pedagang di Eks Terminal Prabumulih mulai menempati lapak yang disiapkan pemerintah Kota Prabumulih. Ada 87 lapak yang disiapkan oleh Pemkot Prabumulih, di lahan samping Polsek Prabumulih Timur.

Mereka ada yang sudah memindahkan etalase dagangan mereka, menggunakan kendaraan roda empat dan truk, yang disiapkan oleh Pemerintah Kota.

Kepala UPT Pasar Prabumulih Taufik, saat ditemui di lokasi menyatakan bahwa pedagang sudah bisa menempati lapak,sesuai hasil undian sesama pedagang. "Kita sudah siapkan lapaknya dan kendaraan untuk memindahkan barang dagangan mereka ke lapak baru sekarang ini. Dirinya, lanjut Taufik siap di lokasi untuk memantau langsung kepindahan pedagang ini."Sampai saat ini tidak ada masalah berarti," jelasnya lagi.

Namun kondisi ini tak tampak pada sopir angdes dan angkot yang sering melintas di Eks Terminal Prabumulih. Salah satu sopir-yang biasa mangkal di Eks Terminal, yang tak mau disebut namanya menyatakan saat ini dirinya dan teman sesama sopir,belum bisa beroperasi normal."Makmano nak jalan lagi, pedagang be baru nak pindah kesini (lahan baru)," jelasnya saat ditemui Minggu (23/3).

"Pedagang yang pindah kesini kan yang ada di Eks Terminal. Kebanyakan angkutan umum adalah Angkutan Desa. Pembeli dari berbagai dusun diluar Prabumulih, kan masih bisa berbelanja di Pasar Inpres dan sekitarnya, belum ada orang yang berbelanja di lahan baru relokasi ini," paparnya. Makanya sopir Angdes masih ngetem disepanjang jalan Sudirman didekat Pasar Inpres Prabumulih. Karena itulah, para sopir masih enggan beroperasi di lahan baru pedagang eks Terminal. "Masih tekor," lanjutnya.

Walaupun Pemkot sudah memindahkan para sopir Angkutan Kota dan Angkutan Desa ke lahan baru relokasi, para sopir masih enggan untuk melintas di lokasi ini. "Kan masih ado Pasar Inpres. Para pembeli dari berbagai dusun disekitar seperti Lubai, Lubuk Raman dan sekitarnya masih senang belanjo di sekitar Pasar Inpres," tambahnya lagi.

Ia menyatakan tidak menolak dilakukannya pembangunan Pasar Tradisional Modern di lahan Eks Terminal. "Tapi kan harusnya dilakukan musyawarah mufakat secara matang. Jangan terkesan terburu-buru harus pindah, padahal lapak dan fasilitas pendukungnya baru mau dibuat. Seakan-akan pedagang dan sopir ini tak punya hak untuk menyampaikan pandangan dan keluhan," pungkasnya.(bmg)

Posting Komentar

0 Komentar