PALEMBANG, PS -
Terkait adanya pemecatan anggota DPR RI, Gede Pasek dari fraksi
Demokrat, hingga saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum
menentukan penggantinya.
Hal ini disampaikan komisioner KPU RI
divisi Sumber Daya Manusia, Sigit Pamungkas disela-sela Bimbingan Teknis
(Bimtek) kepada 75 anggota KPUD se-Sumsel, Jumat (17/1) di Hotel
Grand Zuri, Palembang.
"Kita belum terima surat pemberhentian dari
pimpinan DPR RI sehingga belum mengambil sikap. Mengenai penggantinya
juga kita belum tahu karena belum di cek, akan tetapi caleg yang
memperoleh suara di bawah pasek akan menggantinya," ungkap Sigit.
Mengenai prosesnya sendiri, Sigit mengungkapkan jika proses penggantiannya cepat, jika sudah di serahkan ke KPU.
Mengenai prosesnya sendiri, Sigit mengungkapkan jika proses penggantiannya cepat, jika sudah di serahkan ke KPU.
"Prosesnya
paling seminggu, setelah adanya surat dari DPR. Nanti kita akan
kembalikan ke DPR siapa orang yang berhak menggantikannya (Pasek),"
tandas Sigit. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Winantuningtyastiti mengatakan, Partai Demokrat
mengajukan pemecatan terhadap anggotanya di DPR, I Gede Pasek Suardika,
karena dianggap melanggar kode etik. Alasan pemecatan ini tercantum
dalam surat pengajuan pemecatan Pasek.
"Di surat itu karena melanggar kode etik," kata Winantuningtyastiti di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/1). Namun, mengenai pelanggaran kode etik apa yang dilakukan oleh Pasek, Winantuningtyastiti tak bisa mengungkapkannya "Tidak
ditulis poin per poin, bahasa suratnya mengalir saja, tapi tidak
ditulis poin per poin. Intinya mereka usulkan untuk mengganti Pasek, "
ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali
Assegaff membenarkan pemecatan Pasek karena adanya pelanggaran kode etik
itu. Namun, dia membantah pelanggaran kode etik itu karena yang
bersangkutan bergabung dengan organisasi kemasyarakatan yang diketuai
mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum.
"Tidak, tidak
karena PPI. Tidak ada yang mengatakan masuk PPI melanggar pakta
integritas. Tapi akhir-akhir ini Pasek kerap muncul dan melakukan sikap
yang bertabrakan dengan Demokrat," ujarnya.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut seperti apa bentuk sikap yang bertabrakan itu, Nurhayati tak menjawabnya dengan tegas. "Ya kita lihat saja di televisi," pungkasnya. (bmg/tribunsumsel)
0 Komentar