PALEMBANG, PS--Di pinggiran Dermaga Pasar 16 Ilir Palembang, tampak ramai para tukang ketek berteriak menawarkan jasa penyebrangan. Rata-rata menawarkan penyebrangan dari seberang ilir menuju ke seberang ulu dan sekitarnya.
Namun,karena liburan tahun baru masih berlangsug, para tukang ketek ini, juga menawarkan paket perjalanan menuju ke Pulau Kemaro yang ada didekat PT Pusri Palembang, yang jaraknya kurang lebih 12 Km. "Ayo yang nak nyebrang ke Seberang Ulu, cuma tigo ribu," teriak Saiful, tukang ketek yang mangkal di Dermaga Pasar 16 Ilir, Rabu (1/1) kepada orang yang lalu lalang menuju ke Pasar 16 Ilir Palembang.
Hampir tiga tahun lebih ia mekenuni profesi sebagai tukang Ketek ini.Ketika ditanya apakah ia memang berniat menjadi tukang Ketek, ia menjawab tidak ada keinginan menjadi tukang ketek. "Kareno sekolah dak tinggi, daripado katek gawe, dak apolah jadi Tukang Ketek, yang penting menghasilkan duit dan biso menghidupi keluargo," terangnya.
Pendapatannya dari menjadi tukang ketek pun tak menentu. "Kadang pas ramai, biso bawak duit banyak ke rumah, tapi pas lagi sepi, cuma biso manyun,"ujarnya tersenyum. Tapi ia bersyukur, selama ini walaupun penumpang tergolong sepi, ia masih bisa membawa rupiah pulang ke rumah.
Kali ini ia dan rekan sesama tukang ketek memanfaatkan liburan Tahun Baru 2014, kepada warga yang hendak jalan-jalan, terutama ke Pulau Kemaro. "Ongkos ke Pulau Kemaro kurang lebih Rp 150 ribu, dengan isi penumpang 10 orang dan ongkos ini sudah termasuk pulang pergi," tambahnya.
Perbincanganpun terhenti ketika ia melihat ada warga yang hendak jalan-jalan dan ia menawarkan ke Pulau Kemaro. Gayung pun bersambut, setelah sepakat, ia bersiap mengantar warga yang hendak jalan-jalan ke Pulau Kemaro. (bmg)
Namun,karena liburan tahun baru masih berlangsug, para tukang ketek ini, juga menawarkan paket perjalanan menuju ke Pulau Kemaro yang ada didekat PT Pusri Palembang, yang jaraknya kurang lebih 12 Km. "Ayo yang nak nyebrang ke Seberang Ulu, cuma tigo ribu," teriak Saiful, tukang ketek yang mangkal di Dermaga Pasar 16 Ilir, Rabu (1/1) kepada orang yang lalu lalang menuju ke Pasar 16 Ilir Palembang.
Hampir tiga tahun lebih ia mekenuni profesi sebagai tukang Ketek ini.Ketika ditanya apakah ia memang berniat menjadi tukang Ketek, ia menjawab tidak ada keinginan menjadi tukang ketek. "Kareno sekolah dak tinggi, daripado katek gawe, dak apolah jadi Tukang Ketek, yang penting menghasilkan duit dan biso menghidupi keluargo," terangnya.
Pendapatannya dari menjadi tukang ketek pun tak menentu. "Kadang pas ramai, biso bawak duit banyak ke rumah, tapi pas lagi sepi, cuma biso manyun,"ujarnya tersenyum. Tapi ia bersyukur, selama ini walaupun penumpang tergolong sepi, ia masih bisa membawa rupiah pulang ke rumah.
Kali ini ia dan rekan sesama tukang ketek memanfaatkan liburan Tahun Baru 2014, kepada warga yang hendak jalan-jalan, terutama ke Pulau Kemaro. "Ongkos ke Pulau Kemaro kurang lebih Rp 150 ribu, dengan isi penumpang 10 orang dan ongkos ini sudah termasuk pulang pergi," tambahnya.
Perbincanganpun terhenti ketika ia melihat ada warga yang hendak jalan-jalan dan ia menawarkan ke Pulau Kemaro. Gayung pun bersambut, setelah sepakat, ia bersiap mengantar warga yang hendak jalan-jalan ke Pulau Kemaro. (bmg)
0 Komentar