MUARA RUPIT, PS--Harga
komoditi sawit yang kian hari terus merosot, setidaknya membuat petani
sawit kehilangan gairah. Alhasil harga sawit dalam hitungan tandan buah
segar saat ini berkisar Rp 1.700 yang sebelumnya mencapai Rp 1.900
per kilonya.
Rahmad seorang petani sawit di wilayah Nibung mengatakan, turunnya
harga sawit telah terjadi semenjak dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Hal itu berdampak atas faktor hujan dengan intensitas tinggi yang terus
mempengaruhi kwalitas panen sawit.
"Tentunya faktor cuaca, dampaknya harga di wilayah Nibung sawit
semakin turun, dan banyak petani juga mulai uring-uringan untuk
melakukan panen," ungkap Rahmad, Jumat (18/4/2014).
Ia menambahkan, selain faktor cuaca, harga sawit juga turun karena
petani tak bisa jual langsung ke pabrik penampungan sawit. Namun, harus
melalui para tengkulak yang telah menentukan harga, akibatnya petani
langsung tidak bisa mendapatkan harga yang cukup tinggi.
Dilanjutkannya, sejumlah petani kerap kesulitan kalau langsung mau
menjual dalam jumlah yang sedikit, karena perusahaan akan membeli diatas
satu ton.
"Karena tidak bisa menjual dalam partai banyak, akhirnya petani ada
yang menitipkan sawitnya di koperasi agar tidak terlalu rendah dalam
mendapatkan keuntungan," ungkapnya. (bmg/tribunsumsel)
0 Komentar