Prabumulih,PZ-Memang Mengejutkan, banyak masyrakat Prabumulih yang mengidap penyakit seksual. Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Prabumulih mendata 152 orang terindikasi menderita penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Setidaknya ditahun 2016 terdata 142 orang dan
awal januari 2017 sebanyak 12 orang.
Tentunya, hasil pendataan
tersebut terpantau dari kunjungan pasien
disejumlah layanan kesehatan yang ada bumi seinggok sepemunyian ini, seperti di Pusat kesehatan Pasar I dan II, Patih Galung, Prabumulih Barat, dan Puskes
Prabumulih Timur” Terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Happy Tedjo TS.
Menurutnya, ratusan
pengindap penyakit tersebut masih
terus dipantau perkembangan kesehatannya. Para penderita penyakit IMS tersebut
berpotensi terjangkit virus HIV jika tidak ada perubahan prilaku seks.
“Data Dari ruang arsip Dinkes Kota
Prabumulih diketahui 16 orang positive HIV. Pasien pasien tersebut berasal dari
berbagai daerah seperti Kota Prabumulih,
Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten Ogan Ilir. Para pasien kini sedang menjalani pengobatan secara
intensif karena jenis penyakit infeksi butuh jangka waktu yang cukup lama
untuk pemulihan” Ujarnya.
Diketahui jenis penyakit IMS
tersebut ,Sypilis ( raja singa), gonorhoe ( kencing nanah), kalmidia, herpes
simpleks, dan jengger ayam (condiloma akuminata). Penderita biasanya mengalami gejala
perih, nyeri dan panas saat buang air kecil.gatal di sekitar kelamin keluar
cairan berbeda dari biasanya bias
memalui kemaluan ataupun anus, tumbuh kutil di sekitar kemaluan dan kantung
testis (pelir) membengkak.
Katanya, para pendeita IMS sangat rentan terkena virus HIV/AIDS. Penyebaran virus HIV lebih cepat 40
persen pada penderita penyakit IMS dan 60 sampai 80
persen melalui suntikan, pisau cukur dan prilaku seksual yang
menyimpang.
Dalam rangka penangulangan
penyakit IMS, pihak Dinas Kesehatan melalui
KB telah melalukan program penyuluhan
yang melibatkan LSM Seperti Komisi penanggulangan AIDS (KPA). Pihak
KPA yang natinya akan mendata serta
mensosialisasikan bagaimana cara meminimalisir tingkat pertumbuhan penyakit IMS
dan HIV, Sedangkan pihak Dinkes hanya fokus untuk pengobatan.(ARD)
0 Komentar