Akibat penganiayaan, Warga Tanjung Raja Muaraenim Stop Armada Batubara

MUARAENIM --- Pembacokan yang dilakukan Repit (31) Kernet Mobil angkutan batubara terhadap seorang pemuda asal Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muaraenim bernama Robi Sugara (18), membuat geram warga setempat.

Akibatnya, puluhan warga melakukan sweeping dan penyetopan terhadap setiap armada batubara yang melintas di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban pihak Transportir terhadap pengobatan korban Robi. 

"Kami hanya melakukan penyetopan angkutan batubara. Ini kami lakukan agar pihak batubara segera turun kelapangan dan bertanggung jawab atas kejadian ini," Ujar salah satu berinisial JN, Minggu (21/10/2018).

Menurut warga, penganiayaan itu berawal saat korban bersama warga setempat membantu mengatur laju kendaraan melewati  jalan di wilayah tersebut. Diketahui mereka berinisiatif membantu agar tidak terjadi macet lantaran Kondisi jalan licin dan sangat sempit pasca longsor.

"Jalan ini menyempit akibat longsor kemarin pak. Kendaraan sulit untuk berpapasan di jalan ini. Jadi kami berinisiatif untuk membantu agar jangan sampai terjadi macet panjang. Namun saat penertiban terjadi cekcok dengan angkuta batubara," Ujar JN

Dikatakan JN, salah satu angkutan tidak mau menerima arahan yang diberikan, Bahkan Kernet mobil turun sambil membawa golok dan mengejar temanya. Disitulah penganiayaan terjadi, pelaku membacok robi dengan parang setelahnya langsung naik mobil dan pergi melarikan diri.

"Akibat kejadian itu teman kami Robi mengalami luka dan harus dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif," katanya. 

Pantauan dilapangan, Pasca tidak adanya pengaturan lalu lintas oleh warga Tanjung Raja, Arus lalu lintas menjadi macet total sepanjang 10 KM. Hingga kini pihak kepolisian bersama anggota TNI berusaha mengatur laju kendaraan agar tidak terjadi kemacetan yang lebih panjang lagi. (DN)

Posting Komentar

0 Komentar