Petro Muba Gandeng Investor PT PDPDE Gas Untuk Pembangunan Storage Minyak Di MUBA

MUBA - Station Storage dan Station Setling untuk penampungan sementara dan transportasi minyak mentah sumur tua di Kelurahan Babat Toman, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam waktu dekat ini akan diresmikan. 

Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin menjelaskan, bahwa pembangunan stasiun Storage dan Station Settling yang telah dibangun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Petro Muba ini merupakan salah satu untuk mewujudkan kabupaten Musi Banyuasin sebagai Lumbung Energi di Sumatera Selatan.

Selain itu menurutnya, Pengelolaan sumur tua secara aman dan kondusif untuk terciptanya “Zero Illegal Drilling dan Zero Illegal Refinary”. dan Ini Merupakan yang pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Petro Muba yang berpusat di kota Sekayu. 

Dodi Reza Alex mengaku prihatin jika selama ini pengelolaan minyak mentah sumur tua dilaksanakan dengan tingkat keamanan yang sangat minim. Kondisi tersebut tentunya mempunyai resiko yang sangat tinggi dan sangat rentan terhadap keselamatan pekerja itu sendiri.

"Dengan kerjasama ini kita bisa meminimalisir angka kecelakaan kerja dengan berpedoman pada HSSE," kata Dodi Reza Bupati Musi Banyuasin kepada awak media, sabtu (15/12).

Sementara, Direktur Utama Petro Muba H. Yuliar,SE mengungkapkan bahwa pembangunan storage ini tujuanya adalah Meminimalisir kegiatan ilegal drilling, ilegal tapping, ilegal mining, dan ilegal mini refenery di Kabupaten Musi Banyuasin. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui BUMD yakni PT Petro Muba.

"Akhirnya membangun Storage (tempat penyimpanan/stasiun pengumpul) minyak mentah yang dibangun diatas lahan seluas 2 Ha (hektare) di Desa Babat Kecamatan Babat Toman," ujarnya. 

Yuniar mengatakan, hal ini dinilai merupakan salah satu solusi agar minyak dari wilayah Musi Banyuasin, tidak lagi dibawa keluar dari Kabupaten Muba, selain itu menurutnya, keberadaan storage ini merupakan kerja sama dengan PT Pertamina EP, sampai menjadi kontrak.

"Muba mengukir sejarah melalui BUMD PETRO MUBA memiliki Storage pertama di Indonesia yang dikelola BUMD, meskipun Prosesnya memakan waktu yang panjang, sehingga terjadi kesepakatan dituangkan dalam kontrak Angkat Angkut minyak mentah dari sumur tua ke stasiun pengumpul di Pertamina EP Ramba," jelasnya. 

Lanjutnya, untuk tahap pertama, PT Petro Muba menggandeng Penambang Existing KMK (Kelompok Masyarakat Kukui), sesuai dengan permintaan PT Pertamina, untuk melaksanakan Angkat angkut minyak dari sumur tua ke stasiun pengumpul Pertamina Ramba, yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerja sama, telah berjalan sejak Mei 2018 sampai saat ini  berjalan dengan lancar dan aman.

Dan terakhir dalam rangka peningkatan PAD dan Pajak pusat, selama ini dari  kerjasama dengan  existing KMK ( Kelompok Masyarakat Kukui ) telah melakukan kewajiban menyetor Pajak  ke pemerintah pusat terhitung mulai  dari bulan Mei 18 s.d Desember 2018 baik PPN dan PPh mencapai sebesr Rp. 24 M -  Rp. 25 Milyar.
  
Kemudian, PT Petro Muba perlu menyikapi mengambil langkah Tahap kedua dari kontrak yang ada kerja sama dengan Pertamina harus kerja secara profesional  dengan cara mengandeng perusahaan yang mempunyai pengalaman di bidang Migas, untuk dapat memback up semua kebutuhan PT Petro Muba.

"Termasuk salah satunya pembangunan Station Storage untuk memenuhi salah satu pasal dalam kontrak  kandungan air yg terdapat dalam minyak mentah tidak boleh melebihi 0,5%. Petro Muba mencari dan menseleksi perusahaan yang berpengalaman di bidang migas untuk memback up PT Petro Muba," terangnya.

Setelah diseleksi lanjut Yuniar, dari beberapa perusahaan maka dipilihlah PT PDPDE Gas. PT PDPDE Gas yang dapat memback up Petro Muba, termasuklah salah satu Pembuatan Station Storage minyak mentah di Desa Babat, ini pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD serta memiliki kapasitas yang besar. Kami berharap ini dapat berkontribusi positif ke depannya," harapnya.

Yuniar menambahkan bahwa, storage ini terdiri dari 18 tanki yang terdiri dari 9 tanki settling dan 9 tanki storage dengan masing-masing kapasitas tanki 40 kiloliter.

"Minyak dari masyarakat di hisap dengan pompa unloading pump dengan kapasitas 800 liter per menit, pompa tersebut sebanyak 3 unit dengan pola 2 operasi 1 unit standbye," pungkasnya. (RILL)

Posting Komentar

0 Komentar