Pendidikan Seks Dan Reproduksi Masih Dianggap Tabu Di Indonesia

Penulis : Muhamad Ikhbal, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Pendidikan seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi dikalangan remaja masih terbilang rendah. Bahkan sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap topik seksualitas dan reproduksi sangat tabu untuk dibicarakan. Faktor ini menyebabkan remaja malu untuk mendiskusikan masa pubertasnya.

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia-Kesehatan Reproduksi Remaja (SDKI-KRR) tahun 2017, persentase perempuan yang mendiskusikan haid pertamanya dengan teman sebesar 57,5%, sedangkan pada pria yang mendiskusikan mimpi basah pertamanya dengan teman sebesar 38%. 

Pada umumnya, remaja lebih merasa nyaman mendiskusikan masa pubertasnya dengan teman sebaya, dibandingkan berdiskusi dengan orang dewasa. Sebab, mereka merasa malu dan takut dihakimi orang dewasa ketika membahas obrolan seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi. Padahal dengan itu, mereka belum tentu mendapatkan informasi yang akurat jika hanya berdiskusi dengan teman sebaya. 

Fenomena ini membuat sejumlah remaja di Indonesia minim pengetahuan tentang pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Dampaknya, mereka akan lebih mudah terjebak dalam pergaulan bebas. Perilaku seks menyimpang sangat beresiko menyebabkan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, dan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD). Apabila terjadi KTD, biasanya para orang tua dari remaja akan mengambil keputusan dengan menikahkan anak mereka "Married by Accident". Pernikahan usia dini yang dipaksakan tersebut justru akan menimbulkan persoalan baru lagi. 

Sejatinya pendidikan seks dan edukasi kesehatan reproduksi mesti diberikan kepada anak sesuai dengan jenjang umur mereka. Agar pembicaraan tidak dianggap tabu lagi, Pemerintah melalui sektor kesehatan sebaiknya memasukkan materi pembelajaran mengenai kesehatan reproduksi dalam kurikulum pendidikan sekolah.

Tujuanya agar setiap individu aman dan nyaman mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif. Intinya pendidikan seks bukan sekedar mengenai hubungan intim, melainkan informasi mengenai seksualitas manusia seperti sistem pembuahan, kehamilan, persalinan hingga perbedaan tubuh antara laki-laki dan perempuan. 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Mon maap, apa kaitan gambar sama "Pendidikan Seks Dan Reproduksi Masih Dianggap Tabu Di Indonesia"

    BalasHapus