Menata Pali Dari Sektor Infrasturktur Pembangunan

PALI, PUBLIKZONE.COM --- Pembangunan infrastruktur merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan infrastruktur yang berkualitas.

Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir saat ini sedang gencar melakukan penataan, baik itu pembangunan di sektor infrasturktur maupun prioritas peningkatan ketersediaan fasilitas layanan masyarakat. 

Dibawah kepeminpinan Bupati, Heri Amalindo, PALI memprioritaskan sektor pembangunan dengan sistem pengaturan kerangka regulasi dan investasi melalui rehabilitasi fasilitas yang rusak, serta pembangunan infrastruktur baru.

Hal tersebut ditunjukkan oleh porsi alokasi pendanaan pembangunan infrastruktur Pemkab Pali ditahun 2018 dengan belanja modal sebesar Rp 888.066.994.718,00 dan terealisasi sebesar Rp 622.813.258.525,60 atau 70,13%.

Pos belanja modal tersebut tersebar diberbagai OPD, salah satunya, pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pali yang terealisasi sebesar Rp 467.605.978.271,60.

Implikasinya, Pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ditahun 2019 mengalami peningkatan luar biasa yakni mencapai 6,16%. Hasil pertumbuhan ekonomi ini tentunya ditopang oleh infrastruktur yang baik. 

Sementara disisi produksi didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh sebesar 13,70 persen. 

Data yang terangkum dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pali, Di tahun 2016 kondisi jalan rusak berat mencapai 259,230 Km. Angka tersebut setiap tahun mengalami penurunan, pada tahun 2017 menjadi 170,930 Km, tahun 2018 menjadi 100,883 Km, dan tahun 2019 tinggal menyisakan ruas jalan rusak berat 30,837 Km. 

Sementara, panjang jalan dengan kondisi baik mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dimulai tahun 2016 dengan panjang hanya 5,370, km, kemudian tahun 2017 menjadi 158,890 Km, tahun 2018 menjadi 173,928 Km, serta tahun 2019 berubah menjadi 188,965 Km jalan dengan kondisi baik. 

Bila dipersentasikan jalan dikabupaten PALI sudah 80 persen lebih sudah dicor benton dan diaspal. Selain itu juga Pemkab PALI tidak hanya membangun akses jalan, namun berbagai fasilitas lainya seperti jembatan penghubung dan irigasi. 

Diantaranya, jembatan Sungai Ibul, jembatan penghubung Desa Talang Ojan, dan Sukamaju, serta Jembatan di Desa Tanjung Dalam, dan jembatan di Desa persiapan Jerambah Besi kecamatan Talang Ubi. 

Diberbagai kesempatan Bupati PALI, Ir. Heri Amalindo selalu mengatakan, bahwa dirinya lebih mengutamakan infrastruktur dari pada kantor Bupati, karena menurutnya apabila akses jalan yang bagus secara otomatis perekonomian rakyat akan meningkat, seperti hasil produksi pertanian dan lain lainya mudah untuk dikeluarkan. 

"Tentunya, telah banyak keberhasilan yang telah kita capai, dan kekurangan juga pasti ada. Untuk itulah kedepan yang kurang inilah akan terus kita benahi dan sempurnakan. Jangan samakan Pali dengan kabupaten lain yang sudah puluhan tahun berdiri,” kata Heri Diberbagai kesempatan. 

Selain itu juga, meski baru seumur jagung untuk ukuran sebuah kabupaten, Step by step Kabupaten Pali nampak concern untuk sejajar dengan kabupaten/kota lainnya di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang lebih dulu berdiri. 

Kabupaten berjuluk Bumi Serepat Serasan ini, kerap mengukir berbagai prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional, tercatat hingga penghujung tahun 2019, Pali sudah menerima 46 penghargaan. Diantaranya, penghargaan penuntasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Kementerian Kesehatan RI, Penghargaan Kota Layak Anak, dan Universal Health Coverage (UHC) karena telah mengover 95% warganya untuk akses kesehatan. (Derri Harapan/lipsus(Adv)

Posting Komentar

0 Komentar