PRABUMULIH,PUBLIKZONE- Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Prabumulih, akan beralih fungsi menjadi pusat penggemukan sapi, setelah sebelumnya tidak aktif.
Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan optimalisasi aset daerah Wako Prabumulih, H Arlan atau disapa Cak Arlan.
Sebagai bentuk komitmen awal, Cak Arlan akan menyerahkan 20 ekor anak sapi sebagai uji coba digemukkan di RPH tersebut. Program ini dijalankan bekerja sama peternak lokal, Prabu Sepri Cow, serta didukung Dinas Pertanian (Distan) Prabumulih, khususnya Bidang Peternakan dan Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet).
"Kami ingin memanfaatkan fasilitas ada. Harapannya, sapi digemukkan bisa sehat dan nantinya digunakan kurban. Sehingga, ke depan Pemkot tidak perlu lagi membeli sapi dari luar," ujar Cak Arlan, Rabu, (5/6/2025).
Distan Terjunkan Petugas dan Dokter Hewan untuk Monitoring
Menindaklanjuti arahan Wako, Distan Prabumulih menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan akan melakukan pemantauan serta pengawasan secara berkala.
Petugas lapangan termasuk dokter hewan akan diterjunkan memastikan kesehatan dan pertumbuhan sapi tetap optimal selama proses penggemukan.
"Kami akan memonitor kondisi sapi secara berkala. Aspek kesehatan dan pertumbuhan sangat penting agar hasilnya optimal," jelas Kepala Distan Prabumulih, Alfian SP.
la menambahkan, lahan RPH dinilai sangat cocok kegiatan penggemukan karena cukup luas dan mendukung secara teknis. Ke depan, lokasi ini juga diproyeksikan sebagai pusat budidaya sapi lokal.
"Kalau program ini berjalan sukses, kita bisa kembangkan menjadi sentra pembibitan atau budidaya sapi. Ini langkah konkret mendukung kemandirian peternakan di Prabumulih," lanjut Alfian.
Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Peternakan
Program penggemukan sapi ini tidak hanya berorientasi pada kebutuhan jangka pendek seperti Idul Adha, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Prabumulih mewujudkan kemandirian peternakan dan ketahanan pangan lokal.
Langkah alih fungsi RPH ini dinilai tepat dan efisien, karena tidak hanya mengaktifkan kembali fasilitas yang sebelumnya tidak digunakan, tetapi juga memberi dampak ekonomi dan pemberdayaan bagi peternak lokal. (Dk)
0 Komentar