MUARA ENIM, PS--Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) atau dana Aspirasi DPR RI yang di kucurkan Pemerintah Pusat untuk desa-desa prioritas di enam desa di Kecamatan Tanah abang melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muara Enim sudah di mulai semenjak Maret 2013 , bahkan di beberapa desa pelaksanaanya sudah selesai tiga bulan yang lalu seperti Desa Sedupi Tanah Abang Selatan dan desa desa lain.
Namun Desa Tanah Abang jaya di penghujung tahun anggaran 2013 ini belum juga berjalan. Hal inilah yang membuat kepala desa Tanah Abang Jaya Supran Mastura mendatangi kantor PU Cipta Karya Kabupaten Muara enim.
Menurut Kepala desa Tanah Abang Jaya Supran Mastura, terkait penundaan ini Dinas Pekerjaan Umum Muara Enim belum pernah menghubungi bahkan sampai bulan september “ Kalo masalah nama desa jadi kendalanyo ngapo idak koordinasi," ungkapnya sambil mendatangi ruang Kasi Perencanaan PU CK Muara Enim. "Cakmano kalo dana PPIP ini di batalkan, siapo yang bertanggung jawab, aku sudah sampaikan sama warga," tambanhya geram.
Namun Desa Tanah Abang jaya di penghujung tahun anggaran 2013 ini belum juga berjalan. Hal inilah yang membuat kepala desa Tanah Abang Jaya Supran Mastura mendatangi kantor PU Cipta Karya Kabupaten Muara enim.
Menurut Kepala desa Tanah Abang Jaya Supran Mastura, terkait penundaan ini Dinas Pekerjaan Umum Muara Enim belum pernah menghubungi bahkan sampai bulan september “ Kalo masalah nama desa jadi kendalanyo ngapo idak koordinasi," ungkapnya sambil mendatangi ruang Kasi Perencanaan PU CK Muara Enim. "Cakmano kalo dana PPIP ini di batalkan, siapo yang bertanggung jawab, aku sudah sampaikan sama warga," tambanhya geram.
Tertundanya proyek PPIP Desa Tanah Abang Jaya ini di karenakan nama yang keluar dalam proyek tersebut adalah Desa Petulai Kecamatan Tanah abang , sedangkan nama desa Petulai sesuai SK Bupati Muara enim tahun 2011 telah diganti menjadi desa Tanah abang Jaya. " ini SK nyo," tunjuk Supran Mastura berang . Febri, Kasi Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Muara Enim yang juga menjadi pimpinan proyek tersebut sempat menghindar namun setelah di desak akhirnya mendatangi Kepala desa di ruang untuk bermusyawarah.
Dalam musyawarah Febri mengakui nama Petulai tidak diurusnya lagi karena di kira salah alamat “ Aku kiro salah tulis apo salah alamat makanya ini mau ku batalkan ini seraya meminta maaf dan berjanji akan mengurusnya tuntas masalah ini walaupun sampai ke Jakarta, " janji Febri. Seperti di ketahui pengurusan dana aspirasi DPR RI ini di usulkan beberapa kepala desa (pp/pd)
0 Komentar