Dewan Pers : Jangan ada preman komunikasi menciderai pers

PALEMBANG --  Istilah preman ternyata bukan hanya dikenal di kawasan pasar dan terminal. Dunia komunikasi pun mengenal preman. Istilah itu mengemuka pada diskusi publik, usai pelantikan pelantikan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sumsel Periode 2017-2020, di Aula DPRD Sumsel, Sabtu (01/12).

Pada diskusi publik yang mengusung tema Cara Jitu Melawan Hoax, Imam Periode 2017-2020, di Aula DPRD Sumsel, Sabtu (01/12).
Wahyudi, Anggota Dewan Pers menyatakan kembali tentang fungsi utama media, yaitu sebagai informasi dan kontrol sosial. 

Oleh sebab itu, menurut Imam semua berita yang dipublikasi harus terhindar dari berita bohong atau menjelekkan seseorang, lembaga atau pemerintah. Bahkan, Imam menegaskan agar pers juga harus terhindar dari preman komunikasi. 

“Pers jangan dicederai oleh preman komunikasi. Pers harus menjadi dirinya sendiri dan patuh pada kode etik di lembaga pers itu sendiri,” ungkapnya.

Lebih lanjut Imam menjelaskan tentang penyebab munculnya berita bohong. “Mengapa berita bohong sering timbul dan terus berkembang?” tanya Imam pada forum.

Menurutnya, diantara penyebab munculnya berita bohong adanya satu komunitas yang membangun itu semua. Awalnya dari media kecil kemudian di ambil oleh media besar kemudian menjadi viral. Sehingga masyarakat menganggapnya sebagai hal benar.

“Media juga kebanyakan mudah terpancing, sehingga mengangkat isu yang sebenarnya kecil atau tidak benar. Menjadi sebuah berita yang heboh dan terlihat benar,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Agus Perdana, Koordinator AMSI Wilayah Sumatra, yang melantik dan membacakan SK pengurus AMSI wilayah Sumsel mengaharpkan, agar AMSI Sumsel dapat menjaga akurasi dan keseimbangan dalam menulis berita. Termasuk diantaranya kewajiban menjaga stabilitas sosial dan politik di Sumsel.

“Kami berharap, setelah pelantikan ini, kawan-kawan AMSI Sumsel bisa berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial politik di daerah ini. Sudah tentu, harus sejalan dengan visi dan misi AMSI yang peduli terhadap konten-konten yang akurat, berimbang, sesuai dengan kode etik jurnalistik dan pedoman media siber,” tegas Agus Perdana.

Usai dilantik, Ketua AMSI Sumsel, Sidratul Muntaha juga mengimbau kepada pengurus AMSI terlebih media-media start up, untuk tetap berjalan secara profesional. “Saya berharap kawan-kawan AMSI Sumsel untuk menjalankan peran sebagai penyampai kabar yang profesional. Karena semua sudah ada aturannya dan hentikan penyebaran hoax mulai dari kita.** 


Susunan Pengurus AMSI Wilayah Sumsel 
Periode 2017-2020

Majelis Etik 
Ibrahim Arsyad (fornews.co)
M Uzair (lenterapendidikan.com)
Sofhuan Yusfiansyah (external)
Mualimin (external)

Badan Pertimbangan dan Pengawasan
Wenny Ramdiastuty (tribunsumsel.com)
Irwan Wahyudi (sumselterkini.com)
Darfian Maharjaya (sriwijayamedia.com).

Pengurus Harian 

Ketua  
Sidratul Muntaha (fornews.co)

Sekretaris
Aan Ariadin (manaberita.com)

Bendahara 
Munawaroh (kitogalo.com)

Bidang Dana dan Usaha
Ketua : P Rudi (kaganga.com)
Anggota :
Yulion Zalfah (beritamusi.co.id)
Ardhy Fitriasyah (mattanews.co)
Edwar Rais (vosmedia.co.id)
Solehun (sumselupdate.com).

Bidang Koordinasi Daerah
Ketua : Romi Maradona (beritamusi.co.id)

Anggota :
Imron Supriyadi (kabarsumatera.com)
Heriyanto (Beritasebelas.com)
Wawan Hasbuan (pelitasumsel.com)
Edward Heryadi (sumselupdate.com) 
Firwanto M Isa (pelitasumsel.com).

Sumber : AMSI Sumsel

Posting Komentar

0 Komentar