Ia mengatakan, Predikat WBK merupakan wujud dari reformasi birokrasi yang harus dipertanggungjawabkan dengan peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Tentunya, kinerja yang baik dapat berimplikasi pada pencapaian selanjutnya yakni WBBM.
"Tentu tidak mudah dalam meraih WBK ini. Makanya harus dipertanggungjawabkan, jangan hanya sebatas mengejar predikat dan prestasi saja tanpa diimbangi dengan kualitas dan kuantitas kerja khususnya dalam pelayanan," jelasnya.
Menurutnya, terpilihnya tiga Polres di Sumsel ini dalam meraih WBK bukanlah hal yang mudah. Banyak proses yang harus dilewati oleh setiap Polres yang masuk dalam penilaian zona WBK. Mengingat Penilaian dilakukan langsung oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Mudah-mudahan dengan prestasi yang telah diraih ini dapat ditingkatkan lagi. Jangan puas dengan hasil yang saat ini telah diperoleh karena masih banyak tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH menambahkan, saat ini pihaknya tengah berjuang untuk meraih prestasi Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM). Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menuju predikat tersebut.
"Salah satunya dengan menciptakan program pelayanan Sicepat yang maknanya adalah Siap Cermat Tanggap. Sistem ini untuk mempermudah masayarakat dalam menyampaikan laporan pengaduan," terangnya.
Kapolres menjelaskan, melalui sistem ini dapat dimanfaatkan dengan cara dowloand di aplikasi playstore. Aplikasi pelayanan masyarakat ini diciptakan dengan tujuan apabila ada kejadian luar biasa dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Sehingga pelayanan terhadap laporan yang disampaikan masyarakat bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
"Ada empat langkah mudah dalam menyampaikan laporan ke polisi melalui aplikasi ini. Yakni dengan mengikuti langkah-langkah yang ada di sistem aplikasi," tandasnya seraya berharap sistem aplikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak. (Ard/ Icl)
0 Komentar