Hendak Liputan, Wartawan Prabumulih Dikeroyok Preman Pasar Malam

PRABUMULIH, PUBLIKZONE --- Wartawan media online Indonesia ekspose.com, Fajar Amsani (37), menjadi korban penganiayaan oleh oknum preman pasar malam di kawasan taman kota Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Selasa (12/11/2019) sekira pukul 22.00 WIB.

Fajar menjelaskan, insiden itu menimpanya saat melakukan peliputan di pameran pembangunan peringatan HUT Kota Prabumulih ke 18. Menurut Fajar, awalnya ia menelusuri laporan pedagang yang mengaku masih membayar uang sewa tenda yang dibebankan oleh pihak CV Montana.

Dari informasi tersebut, Ia kemudian mencoba mengklarifikasi isu yang berkembang kepada CV Montana melalui pihak pengawas (Ar). Namun bukannya berhasil melakukan wawancara, Ia justru diusir dengan kata kata kasar.

"Laporan para pedagang, mereka masih dibebankan biaya sewa sebesar 5 sampai 6 juta per stand oleh CV Montana. Padahal stand itu kan sudah dibayar oleh pemerintah kota Prabumulih," jelas Fajar menirukan saat ia melakukan wawancara.

Faktanya, lanjut Fajar, Pemerintah kota Prabumulih melibatkan pihak ketiga dalam pengadaan tenda yang diperuntukkan sebagai stand pameran tiap SKPD Pemerintah, BUMN, BUMD, Swasta dan Pedagang. Tenda tenda tersebut diketahui telah dibayar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Prabumulih kepada pihak ketiga CV Montana.

"Informasi yang kita terima bahwa pengadaan tenda dikawasan Prabu Jaya memang dimenangkan oleh CV Montana. Artinya, pengadaan tersebut telah dibayarkan oleh Pemerintah melalui Disperindag Kota Prabumulih berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati." katanya lagi.

Pihak Montana yang kurang setuju dengan penjelasan Fajar, langsung menyela dengan kata kata kasar dan  menolak untuk di wawancarai. "Karena saya ditolak wawancara, ya saya pergi. Namun ditengah perjalanan menuju ke sekretarit PWI, datang beberapa orang dari belakang langsung menghempaskan kursi dan memukuli saya. Saat saya laripun ada yang mengejar. Akibat pemukulan itu tangan dan kaki saya luka luka." akunya. 

Ditempat terpisah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Mulwadi ketika di konfirmasi sangat menyayangkan tindakan kekerasan yang dialami salah satu wartawan yang tergabung dalam PWI kota Prabumulih.

"Karena korban berprofesi sebagai wartawan yang bertugas di Kota Prabumulih, maka kita berikan pendampingan. Kasusnya pun sudah kita dilaporkan ke Polres Prabumulih. Dan sekarang kasus ini masih ditangani  oleh pihak kepolisian," ungkap Mulwadi.

Sementara, Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya SIk MH melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman SH membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus pengeroyokan yang menimpa seorang wartawan. "Laporannya kita terima dulu. Untuk selanjutnya akan kita pelajari dan segera kita tindak lanjuti," pungkasnya. (Red).

Posting Komentar

0 Komentar