MUBA, PUBLIKZONE --- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai komitmen untuk memperbaiki taraf perekonomian masyarakat dengan meningkatkan harga jual komoditas karet.
Salah satu upaya yang diambil yaitu dengan menjadikan bahah baku karet sebagai campuran untuk pembuatan jalan Aspal. Terobosan ini tentunya akan menyerap hasil produksi petani karet dan mendongkrak harga jual karet.
"Kita tidak bisa mengendalikan harga karet karena itu mengikuti pasar dunia. Namun jika hanya menunggu pasar dunia tentunya perekonomian kita akan terpuruk. Maka solusi yang kita ambil yakni melakukan program Aspal Karet," Ujar Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi.
Apriadi menuturkan, untuk mendukung program tersebut pihaknya telah mendirikan pabrik pengolahan aspal berbasis lateks pravulkanisasi. Menurutnya, mesin pengelolaan serta fasilitas penunjang pabrik sudah mulai didatangkan secara bertahap ke Muba.
"Pabriknya telah kita bangun secara bertahap, dan untuk alat pengolahan kita bekerjasama dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia. Saat ini sejumlah alat pengolahan aspal karet sudah datang ke Sekayu, sesuai target pak Bupati Dodi Reza awal tahun 2020 pabrik ini akan mulai beroperasi," katanya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat.
"Kalau pabrik ini sudah berjalan, akan ada ratusan ton karet petani yang terserap. Bahkan tidak hanya karet dari Muba, tetapi juga karet petani rakyat dari daerah lain di wilayah Sumsel juga akan terserap. Nah disinilah celah kita untuk meningkatkan harga karet dikalangan petani," ungkapnya.
Dengan adanya pabrik pengolahan ini lanjut Dodi, realisasi pembangunan infrasturktur jalan aspal karet akan lebih mudah. Ia menambahkan pembagunan infrastruktur jalan berbahan aspal karet sebelumnya telah berhasil dilakukan di ruas jalan seberang Mangun Jaya sampai ke wilayah Suka Jaya (SP3).
"Keberhasilan ini menjadikan Muba sebagai Kabupaten pelopor yang menerapkan program Aspal Karet di Indonesia. Kedepan, dengan memiliki pabrik sendiri kita akan lebih mudah merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan berbahan baku aspal karet," tandasnya. (M.Subagio)
0 Komentar