Pemerintah memperkirakan karhutbunlah rentan terjadi pada bulan Juni hingga Oktober 2020 nanti. Prediksinya pada bulan tersebut curah hujan akan berkurang dan masuk fase musim kemarau.
Diketahui langkah konkrit dan aksi nyata pemerintah Muba dalam mencegah karhutbunlah juga dituangkan dalam surat Keputusan Bupati Muba Nomor: 114/KPTS-BPBD/2020 Tentang Penetapan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Muba.
Plt Asisten I Pemkab Muba Yudi Herzandi SH MH menyebut masih ada perusahaan pengelola hutan yang masih belum terlalu aktif dalam upaya pencegahan karhutbunlah.
"Oleh sebab itu Pemerintah akan menyiapkan aturan dan regulasi yang diikuti audit khusus terhadap kesiapan perusahaan dalam menghadapi Karhutlah, sehingga kedepannya perusahaan lebih efektif dalam upaya pencegahan karhutbunlah di wilayah masing-masing," tegasnya.
Lanjutnya, penyediaan sarana prasarana juga harus dimaksimalkan dalam upaya pencegahan karhutbunlah. "Saat ini wilayah yang rawan kebakaran sudah kita maping. Tentunya lokasi pemetaan ini belajar dari pengalaman tahun lalu. Untuk itu wilayah yang dianggap rawan kebakaran kita bekali sarana prasarana yang memadai," pungkasnya.
Sementara, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM mengaku optimis jika wilayah muba mampu meminimalisir serta mencegah karhutbunlah.
"Kalau melihat kesiapan serta sarana dan prasarana yang telah ada, saya optimis Muba mampu meminimalisir serta mencegah karhutbunlah," Ujar Kapolda saat mengecek Posko Pencegahan Karhutbunlah di Kecamatan Bayung Lencir Muba, Sabtu (27/6/2020).
Menurutnya, Pemkab Muba bersama Forkopimda beserta jajaran sangat serius menekan potensi terjadinya karhutbunlah. "Selain itu, untuk menjaga potensi-potensi terjadinya karhutbunlah dibutuhkan juga edukasi ke warga secara masif," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Bintang dua ini mengajak untuk selalu berdoa. "Kita harus terus selalu berdoa agar wilayah Muba terhindar dari ancaman karhutbunlah," pungkasnya. (SBG)
0 Komentar