BNNK Prabumulih: Akselerasi IKOTAN Untuk Kota Bebas Dari Narkoba


Prabumulih, – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Prabumulih menggelar Workshop Tematik P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) dalam rangka pengukuran Indeks Kota Tanggap Ancaman Narkoba (IKOTAN). 

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNNK Prabumulih, AKBP Fauzia, SP., M.Si dan menjadi momentum penting menuju target Kota Prabumulih sebagai kota sangat tanggap terhadap ancaman narkotika pada tahun 2025.

Dalam paparannya, AKBP Fauzia mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPS tahun 2021, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Sumatera Selatan mencapai 5 persen dari total penduduk, menjadikan Sumsel berada di peringkat kedua tertinggi nasional setelah Sumatera Utara dengan angka 6 persen.

Trend ini menjadi alarm serius karena narkoba kini dikategorikan sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa yang mengancam keamanan negara, generasi bangsa, dan masa depan pembangunan daerah.

Untuk mewujudkan Kota Prabumulih sebagai kota dengan respons cepat dan efektif terhadap ancaman narkoba, BNNK menerapkan Strategi Komprehensif berupa pendekatan strategis di berbagai bidang:

1. Bidang Rehabilitasi

BNNK menghadirkan layanan rehabilitasi yang mampu menjangkau masyarakat luas:

Rehabilitasi rawat jalan bagi penyalahguna narkoba yang ingin pulih tanpa stigma sosial.

Digitalisasi rehabilitasi melalui aplikasi konseling daring, memberikan kemudahan akses kapan saja dan di mana saja.

Pemberdayaan agen pemulihan sebagai garda terdepan di tengah masyarakat untuk menjangkau korban penyalahgunaan secara langsung dan humanis.

2. Bidang Pendidikan dan Pencegahan Dini

Kolaborasi dengan dunia pendidikan menjadi ujung tombak menciptakan generasi antinarkoba:

Sosialisasi rutin ke sekolah-sekolah mengenai bahaya narkoba.

Pemutaran Mars Anti Narkotika sebelum kegiatan belajar sebagai media pembentukan karakter antinarkoba.

Pelaksanaan deteksi dini lingkungan instansi pemerintah (OPD).

Pembentukan penggiat dan satgas anti narkoba di satuan pendidikan dan masyarakat.

3. Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat

Menguatkan ketahanan komunitas sebagai benteng utama:

Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba sebagai pendidikan mental dan karakter dari lingkungan terkecil.

Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang kini mulai menunjukkan hasil positif.

Peran remaja teman sebaya dan relawan anti narkoba dalam menyebarkan kampanye sadar narkoba secara kreatif dan modern.

Wilayah Mangga Besar Kota Prabumulih ditetapkan sebagai pilot project Desa Bersinar, menjadi contoh nasional dalam kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan lembaga rehabilitasi dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba.

Menuju Kota Prabumulih Tanggap Narkoba 2025

Dengan penguatan sistem pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, serta sinergi lintas sektor, Kota Prabumulih optimis mencapai status “Kota Sangat Tanggap terhadap Ancaman Narkotika” pada tahun 2025. AKBP Fauzia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi membutuhkan dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat.

"Jika kita tidak bergerak sekarang, generasi masa depan akan hilang. Prabumulih harus menjadi kota yang melindungi warganya dari ancaman narkoba dengan tindakan nyata dan berkelanjutan," tegas Kepala BNNK, Senin 27 Oktober 2025

Workshop tersebut menjadi tonggak penting komitmen bersama untuk menciptakan Prabumulih sebagai kota aman, sehat, dan bebas dari bahaya narkotika — demi menyongsong masa depan generasi yang tangguh dan berdaya saing.

Prabumulih menuju kota tanggap narkoba, bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata demi menyelamatkan masa depan bangsa.

Posting Komentar

0 Komentar