Xena Lorenz, Pecatur Berbakat Prabumulih

PRABUMULIH, PS - Masih terkenang putri ke 2 (dua) dari pasangan Alexander (36) dan Heni Kesuma (34) yang beberapa waktu lalu telah mengharumkan nama kota Prabumulih dalam ajang pertandingan liga catur se-sumatera selatan (sumsel) yg menjadi juara I tingkat provinsi, Xena Lorenz (14), kini sedang menghadapi beberapa persiapan di Sekolah Akademi Catur Sumsel palembang untuk ajang catur internasional.

"Doain ya kak semoga Xena yang dikirim ke luar negeri, sekarang ini aku lagi menghadapi liga turnamen di Akademi catur ini, alhamdulillah Xena sudah masuk 10 besar liga turnamen ini, besok Xena sudah kembali lagi ke asrama akademi," ujar Xena polos yang saat ini sedang libur hari raya ketika dibincangi wartawan dirumahnya, Selasa (15/10).

Xena yang merupakan salah satu dari 40 siswa akademi catur Sumsel. Menurutnya dia berhasil menjadi salah seorang siswa setelah berhasil mengalahkan puluhan kandidat lainya. Panitia seleksi menurut Xena mengukur kemampuan IQ dan daya ingat setiap calon siswa. "Minimal harus memiliki IQ 130 dan daya ingat diatas 80 persen," tukasnya.

Dia menceritakan kegiatannya selama berada di Sekolah Akademi Catur Sumsel. Dan untuk jadwal liga turnamen pun telah berjalan lebih kurang dua minggu terakhir ini, "Kalu jadwal latihan turnamen itu setiap minggu kak, dan untuk jadwal liga turnamen ini diadakan 2 (dua) minggu sekali, setiap hari Sabtu dan Minggu, kalau tidak salah sampai bulan Desember ini kak," tuturnya

Lebih lanjut mantan siswi SMPN 2 Prabumulih ini mengatakan untuk pemenang dari liga turnamen ini akan dikirim 4 (empat) siswa untuk ajang catur internasional. "Dari 10 yang bertanding ini akan dipilih lagi kak, 2 putra dan 2 putri untuk bertanding ke singapura atau malaysia," jelas Xena.

Diketahui, Akademi Catur Sumsel terletak di Jalan Seduduk Putih No 99 A, Palembang, merupakan satu-satunya tempat pembibitan atlet yang komprehensif. Dimana pada tahap awal, akademi catur Sumsel mendidik 40 pecatur mudah. Mereka terdiri atas 20 laki-laki dan 20 perempuan.

Ditempat ini para siswa akan mendapatkan pendidikan catur dengan kurikulum internasional sebagaimana yang diterapkan di Rusia dan Italia. Dan para siswa pun masih dapat mengikuti sekolah formal dengan mendatang guru ke asrama (home scholling).

Dengan lahan seluas hampir satu hektar tersebut sudah berdiri bangunan berupa ruang pertemuan dan pertandingan, ruang belajar, ruang laboratorium, ruang makan, ruang ibadah dan asrama bagi seluruh siswa. Setiap 3-4 orang siswa menempati kamar berukuran sekitar 5x5M. Setiap ruangan disediakan tempat tidur bertingkat, pendingin ruangan dan kamar mandi. (ps/dino)

Posting Komentar

0 Komentar