Pedagang Cemaskan Relokasi Pasar Inpres Prabumulih Gerus Pendapatan

PRABUMULIH, PS – Pembangungan relokasi Pasar Inpres Prabumulih menjadi Pasar Tradisional Modern (PTM) tampaknya masih menuai pro dan kontra. Sebagian pedagang masih khawatir relokasi pasar tersebut akan menggerus pendapatan mereka, dan memilih tetap bertahan.

"Ini urusan perut, siapa yang mau bertanggung jawab kalau mata pencaharian kami hilang," gerutuk salah seorang pedagang los Pasar Inpres yang tak mau menyebutkan namanya Minggu (19/1)  seraya menyebutkan selama relokasi itu dilakukan, pedagang harus menyesuaikan lokasi minimal tiga bulan.

Ia juga beralasan, lokasi yang akan ditempati tak akan cukup menampung para pedagang dan mereka menilai kalau pindah ke tempat yang baru pendapatan akan jauh menurun, karena pengunjungnya sedikit dan terancam akan kehilangan pelanggan.

Keberatan dipindahkan juga dikatakan Zal (37). Ia bersama puluhan pedagang lainnya menyatakan keberatan untuk direlokasi dan meminta pihak pemkot untuk lebih serius dalam perencanaannya dan memikirkan nasib pedagang kaki lima yang berada disekitar Pasar Inpres.

“Pedagang kaki lima  disini  masih   banyak, tidak semuanya setuju untuk dipindahkan dan kami juga minta para anggota dewan Prabumulih untuk turun kelapangan dan melihat langsung pasar ini kembali, dengarkan keluhan para pedagang disini, dan hendaknya pemkot juga benar-benar dapat memikirkan nasib kami jika dipindahkan ke lapangan polsek dikhawatirkan pendapatan kami dari berdagang akan mengalami penurunan sehingga berdampak pada ekonomi keluarga dan anak kami,” sebut pedagang yang mengaku sudah 10 tahun berdagang di los pasar Inpres.

Pedagang ini pun meminta kepada DPRD Prabumulih, jika nantinya relokasi masih tetap dilakukan agar lebih memperhatikan nasib para pedagang. Jangan sekedar dijadikan ajang bisinis untuk kepentingan proyek semata.
 
Hal serupa juga dikatakan Tasman (56), namun ia menambahkan agar Pemerintah kota Prabumulih dapat memberikan kepastian soal pembangunan PTM tersebut. Karena bagaimana pun, hal itu masih memberatkan khususnya bagi para pelaku pasar.

Dia menuturkan, pedagang tidak menentang kebijakan pemerintah, tapi meminta perhatian selama relokasi itu dilakukan. Sebab kegiatan itu akan berdampak dan menggerus pendapatan mereka.(bmg)

Posting Komentar

0 Komentar