Tuntutan Kurikulum 2013,Guru SD Bahasa Inggris di Prabumulih Resah

HM Rasyid SAg - Kadisdik Prabumulih. foto : bmg
PRABUMULIH, PS--Kepala Dinas Pendidikan  Kota Prabumulih, HM Rasyid SAg menegaskan kalau ke 25 guru PNS Sekolah Dasar (SD)yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris yang kini dihapuskan sesuai dengan kurikulum tahun 2013, akan ditempat di sekolah yang baru yakni SMP 8 dan SMPN 12. Hal ini dilakukan agar nasib para guru SD tersebut tidak terkatung-katung karena tidak ada jam mengajar.

"Bedasarkan petunjuk pak Walikota sementara nasib 25 guru itu akan ditempatkan di dua sekolah baru yang akan dibangun. Ini bertujuan agar mereka bisa mendapatkan jam mengajar lagi. Sebab, kurikulum 2013 tentang mapel bahasa inggris kini dihapuskan untuk Sekolah Dasar," ujarnya, Jumat (11/4).

Rasyid menambahkan, untuk mapel bahasa inggris di SD sekarang sudah diganti menjadi mata pelajaran wartakota. "Ya karena tidak ada kurikulumnya maka guru PNS untuk sementara kita tempatkan disekolah baru dulu. Ini bertujuan agar jam ngajarnya tidak terganggu," katanya.

Menurut informasi yang diterima sebelumnya, sebanyak 25 guru  Sekolah Dasar (SD) berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan honorer yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris di kota Prabumulih, merasa galau dan resah karena nasibnya mulai diujung tanduk. Penyebabnya, tak lain karena penghapusan mata pelajaran (mapel) bahasa inggris di tingkat Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan kurikulum tahun 2013.

Kondisi ini tentu saja membuat guru SD PNS mulai mengajukan mutasi ke sekolah tingkat SMP. Tujuannya, untuk mencari cara agar bisa mempertahankan kredit point maupun sertifikasi yang diraih selama ini.

JUga menurut sumber ini, sejak kurikulum 2013 itu nasib mereka jadi tidak jelas. Sebab, jika mata pelajaran bahasa inggris itu dihapus, mereka tidak mengajar lagi. Kalaupun mengajar pelajaran lain tidak akan menambah kredit point.

"Karena tidak ada kejelasan akan nasibnya, makanya kami banyak mengajukan mutasi ke Walikota. Kami ingin Walikota menyetujui agar kami di mutasi ke SMP," ujarnya, Jumat (11/4).

Sumber itu menambahkan, meski mutasi ke tingkat SMP tentunya masih ada kendala. Pasalnya di sekolah tingkat SMP tersebut masing-masing telah memiliki guru bahasa inggris. Terlebih persaingan masih ketat lantaran ada honorer K2 dari bahasa inggris yang lulus.

"Kami ini bingung kalau pindah ke SMP kan ada guru bahasa inggrisnya. Kalau nak bebagi jam apakah mereka mau nantinya. Sebenarnya kalau kami dak masalah karena ada gaji, tapi yang honor kasian mereka," ungkapnya.

Linda, salah satu guru PNS yang mengajar di SDN 59 Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan RKT mengungkapkan hal yang sama. Menurut Dia, saat ini dirinya tengah mengurus proses mutasi. "Ya saya lagi mau mengurus mutasi dan sekarang mau mengadap walikota minta persetujuan," bebernya.

Linda menjelaskan , saat ini sebanyak 25 guru yang mengalami nasib serupa dengannya. Untuk Ia berharap agar dinas terkait maupun Walikota, agar dapat memperjuangan nasib kami. "Kami berharap nian pak Walikota dan dinas terkait, agar memperjuangkan nasib nya. Karena ini pilihan terpaksa kami jalani, kalau tidak mengajukan mutasi bisa terhambat naik pangkat dan sertifikasi," pungkasnya.(bmg)

Posting Komentar

1 Komentar