Kasihan, Sekujur Tubuh Bocah Ini Melepuh Akibat Terendam Air Panas

PALI - publikzone.com - Kasihan, Apip,(2,5) tahun, Bocah asal Desa Raja Barat Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, sudah dua pekan ini terbaring lemas dan merintih kesakitan di Rumah Sakit Umum, kota Prabumulih.

Sekali kali Apip memanggil ibunya sambil menangis menahan rasa sakit dan perih tak terhingga, karna hampir sekujur tubuhnya mengalami luka bakar yang cukup serius akibat terendam air panas, bocah yang biasa ceria itu kini harus berjuang keras menahan rasa sakit yang dideritanya.

Kejadian yang menimpah Apip Informasi dihimpun publikzone.com dari Sumindar, Kepala Desa (Kades) Raja Barat, kronologis kejadiaan naas itu bermula saat Apip bangun dari tidurnya, Jum'at (13/10/2017), anak itu pun langsung mendekati ibunya yang sedang berada di dapur, untuk minta dibuatkan susu.

"Kebetulan saat itu, ibu korban baru selesai memasak air untuk minum. Nah, air yang masih mendidih itu ditampung ibunya di suatu tempat, namun belum ditutup untuk mendinginkan terlebih dahulu," ujar Sumindar, (27/10/2017).

Sembari menunggu ibunya membuatkan susu, lanjut Kades, korban yang baru bangun tidur itu berjalan mundur-mundur, lalu terjatuh ke belakang dan masuk dalam penampungan air panas tersebut.

"Akibatnya, tubuh korban nyaris melepuh. Saya lihat cuma dari lutut ke kaki, dan dari leher ke kepala yang tidak mengalami luka bakar total. Beberapa saat usai kejadian, saat dilepas pakaian korban, bahkan  kulitnya sudah nempel ke pakaiannya," tutur kades.

Saat ini, tambah Kades, korban masih dirawat di RSUD Prabumulih. Sedangkan untuk biaya pengobatan itu sendiri, Sebagai bentuk kepedulian, warga desanya melalui PKK dan Karang Taruna turut membantu secara ala kadar, berupa dana pengobatan yang dikumpulkan dari masyarakat.

Melihat kondisi keluarga korban demikian, kepala Desa Setempat berharap, ada uluran tangan dari darmawan atau pemerintah kabupaten PALI, untuk meringankan beban dan penyembuhan korban.

"Orang tua korban tergolong warga yang kurang mampu. Pekerjaannya hanya sebagai upahan menyadap karet milik orang. Sehingga wajar jika semestinya Pihak Pemkab atau ada dermawan yang berkenan mengulurkan bantuan," pungkas Kades berharap.(St)

Posting Komentar

0 Komentar