Denni Kristian Maju Sebagai Caleg Dapil 1 Muaraenim

Muara Enim -- Motivasi masyarakat yang ingin maju menjadi Calon Anggota Legeslatif (Caleg) bermacam-macam. Ada yang ingin merubah nasib, coba-coba, hingga yang penasaran meskipun sudah beberapa kali ikut pencalegan namun belum jadi.

Denni Kristian, 34, warga Desa Tanjung Jati, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim ini. Ia merasa terpanggil untuk maju menjadi caleg dari Partai Bekarya dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 (Kecamatan Muaraenim, Ujan Mas, Benakat, Gunung Megang dan Belimbing), melalui Partai Berkarya Pimpinan Hutomo Mandala Putra karena rindu dengan sosok kepemimpinan di era Presiden Soeharto.

"Saya baru kali ini terjun di dunia Politik, dan baru kali ini juga saya bermaksud ikut dalam kompetisi Pemilihan Anggota Legislatif di Kabupaten Muaraenim," ujar Denni yang sehari-sehari berprofesi sebagai wartawan media online ini.

Dikatakan Ayah dari bapak dua anak ini, bahwa motivasi dirinya ikut dalam Kompetisi ini, karena ingin berguna bagi masyarakat dan mencoba untuk membenahi sistem demokrasi yang buruk saat ini, serta akan turut serta membangun pedesaan khususnya desa tempat tinggal dan dilahirkan.

Dikatakan Denni, dalam proses  pendaftaran diri sebagai Bacaleg di Panitia Penerimaan Partai Berkarya cukup panjang dan banyak sekali persyaratannya. Mulai dari mengisi Formulir yang telah disiapkan dengan menyertakan Pas Foto dan Foto Copy Ijazah terakhir. Selain itu, harus menyiapkan surat keterangan sehat Jasmani dan Rohani serta surat bebas Narkoba dari Rumah Sakit, Kemudian Surat Keterangan Catatan di Kepolisian (SKCK), Surat Bersih diri dan surat keterangan tidak dicabutnya hak pilih dari Pengadilan Negeri. 

"Namun sebelumnya saya menyiapkan segala persyaratan tersebut, saya terlebih dahulu meminta izin kepada keluarga besar saya, dan allhamdullillah semua keluarga merestui dan mendukung penuh," ujarnya.

Adapun yang paling berkesan, lanjut Denni, adalah syarat untuk mendapatkan surat keterangan sehat jasmani, sehat rohani dan surat bebas narkoba dari Rumah sakit. Karena pada saat mengikuti tes Fisiolog, selain kita mengisi 225 soal dan berhitung cepat kita juga di anjurkan untuk menggambar, mulai dari menggambar Manusia untuh hingga menggambar Pohon.

Nah pada saat menggambar itulah yang saya merasa kesulitan, karena dari kecil paling tidak bisa menggambar, jadi gambar saya itu hasilnya tidak bisa dibayangkan jika kalian semua melihatnya. Karena kita di ajarkan harus teliti sebelum melakukan segala pekerjaan. Belum lagi, antrian yang cukup lama sehingga perlu berhari-berhari menyelesaikannya. Sedangkan biaya yang di keluarkan dalam proses pemberkasan pencalonan adalah pembuatan SKCK Rp 30 ribu, biaya pembuatan Surat keterangan dari rumah sakit Rp  425 ribu.

Untuk biaya pembuatan surat bersih diri dan tidak dicabut hak pilih dari Pengadilan Negeri itu hanya biaya Materai dan biaya Map saja, yang paling banyak biayanya adalah biaya tak terduga, seperti ongkos bolak balik dari satu kantor ke kantor yang lain, biaya Foto Copy dan cetak Foto serta biaya lain lainnya.

"Berkesan karena paling rumit, susah dan memakan waktu," ujarnya. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar