Heboh Virus Corona, Masker Jadi Barang Langka Di Prabumulih

PRABUMULIH, PUBLIKZONE --- Ketersediaan masker dan hand sanitizer di kota Prabumulih Sumatera Selatan (Sumsel), mulai mengalami kelangkaan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat akan penyebaran pandemi virus Corona.

Sejumlah Toko modern dan Apotik yang berada di kawasan jalan Jenderal Sudirman kota Prabumulih mulai kehabisan stok dua barang tersebut. Bahkan sebagian besar Apotek memasang pengumuman "Masker kosong, jangan tanya lagi" di depan pintu masuknya.

Erin, salah satu Apoteker pendamping Kimia Farma menuturkan sudah kehabisan persediaan masker sejak dua bulan terkahir. Ia mengaku saat ini pihaknya masih menunggu pengiriman dari distributor.

"Memang kosong sih, sudah beberapa kali kita pesan pada distributor namun tidak ada barangnya, termasuk hand sanitizer yang kita order juga masih kosong sampai sekarang. Sementara untuk harga masih tetap stabil kok," ucap Erin, Selasa (31/3/2020).

Dikatakan Erin, pihaknya sudah berusaha melakukan order berkali kali, namun dirinya tidak bisa memastikan sampai kapan barang tersebut dapat tersedia.

"Kita tidak tau sampai kapan dan belum bisa kita janjikan. Yang pasti stoknya lagi kosong semua, terus kita sudah berusaha pesen berkali kali namun masih kosong juga," katanya. 

Terpisah, Grace (20) kasir Apotek Joe Farma mengatakan, sudah dua bulan ini masker  dalam kosong. Menurutnya, pemesanan telah dilakukan berulang kali, namun stok masker di pusat memang minim. 

"Sudah dua bulan terakhir masker kosong pak, harga masker merk Sensi masih Rp 40000 per kotaknya. Untuk harga masker masih stabil karena anjuran dari pusat untuk tidak boleh menaikan harga masker. Harga normal Rp 2000 per pieces," akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo TS menjelaskan, pemerintah saat ini juga kesulitan mencari stok masker. Diakuinya, alat pelindung itu menjadi sangat terbatas dan bisa dibilang langka di pasaran.

"Kita terus berusaha untuk mendapatkan Masker. Kemarin kita sudah rapat bersama pak Ridho Yahya, sampe pihak inspektorat, siapa yang mengetahui info tentang pengadaan APD masker seperti itu kita mau beli," ungkap Tedjo saat dibincangi melalui via handphone.

dr Tedjo berharap, sejumlah pihak yang memiliki link ke distributor pengadaan APD, untuk dapat membantu pemerintah.

"Siapa siapa saja yang punya informasi, tolong diinfokan pada kami karena ini sifatnya penting dan sangat kita butuhkan. Tolonglah termasuk Kepolisian, kejaksaan siapa yang tahu link pengadaan itu, tolong bantu" harapnya.

Ditengah situasi seperti ini lanjut Tedjo, Alat Pelindung Diri (APD) sangat dibutuhkan, terlebih lagi untuk tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam melawan penyebaran pandemi Covid-19.

"APD kita sudah menipis bahkan bisa dikatakan akan habis. Tenaga kesehatan yang bertugas rumah sakit rujukan maupun Puskesmas sangat membutuhkan itu. Kita tidak tahu wabah ini akan berlangsung beberapa lama," ujarnya. 

Ia menjelaskan, meski tenaga kesehatan telah disumpah untuk mengangani pasien dengan penyakit apapun, namun bukan berarti mereka tidak mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.

"Yang lebih kita utamakan untuk mendapat APD adalah tenaga kesehatan yang bertugas langsung. Saya tidak akan pakai itu kalaupun ada, tetapi mereka yang tugasnya memeriksa pasien itu yang harus didahulukan," jelasnya.

Dirinya mengakui bahwa tim penanganan dan penaggulangan Covid di sejumlah Fasilitas kesehatan Prabumulih sudah ada yang kehabisan stok APD. "Kemarin ada tim yang butuh masker 1000 pieces, tapi gak dapet dapet sampe sekarang," imbuhnya. 

Diketahui, hingga saat ini belum ada satupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi pengadaan APD untuk pemerintah Kota Prabumulih. 

"Sampe sekarang belum ada kontribusi perusahaan BUMN yang ada di Prabumulih. Mudah mudahan mereka bersedia membatu kita, ya paling tidak membatu memberikan informasi tempat membeli APD," pungkasnya. (Reporter : Andri K)

Posting Komentar

0 Komentar