Walikota Prabumulih Hadiri Milad HMI ke 75


PALEMBANG, PUBLIKZONE
--- Walikota Prabumulih, Ir. H. Ridho Yahya MM, menghadiri Milad HMI ke 75 sekaligus membuka acara (Keynote Speech) Haul Lafran Pane di Rocca Caffe & Resto, Demang Lebar Daun, Kecamatan ilir Barat I Kota Palembang, Minggu, (6/2/2022).


Turut hadir mendampingi walikota, Asisten III Kota Prabumulih Drs. H. Happy Tedjo Tjahjono, Kepala BAPPEDA Kota Prabumulih Ir. Abu Sohib, M.Si, Kepala Diskominfo Kota Prabumulih Drs. Mulyadi Musa, M.Si dan Kepala Dinas Sosial Kota Prabumulih Drs. A Heriyanto.

Dalam sambutannya Ir. H. Ridho Yahya MM menyampaikan ucapan selamat dan semangat Milad kepada segenap Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang Periode 2021 - 2022.


Dikesempatan itu juga,  Ir. H. Ridho Yahya menyampaikan program - program andalan kota Prabumulih, baik itu program infrastruktur pembangunan, keagamaan, maupun program sosial lainnya.

Untuk diketahui, Himpunan Mahasiswa Islam atau disingkat HMI merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 05 Februari 1947. Berdirinya organisasi HMI ini diprakarsai oleh seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (Sekarang UII) bernama Lafran Pane beserta 14 orang rekannya.

Lafran Pane sebagai ketua dan Wakil Ketua Asmin Nasution, bersama rekan lainnya yaitu Dahlan Husain, Kartono Zarkasi, Thayeb Razak, Maisaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainab, Hasan Basri, Zukkarnaen, Toha Mashudi, Bidron Hadi, M. Anwar.

Organisasi HMI sudah memberikan kontribusi yang besar sejak awal pendiriannya. Hal ini terlihat dari tekad yang tertuang dalam tujuan organisasi dicetuskan pada tahun 1947 telah dilakukan secara konsisten.

Salah satu tekad besarnya yaitu mempertahankan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia yang masih berjuang melawan agresi Belanda dan kondisi umat Islam yang mengalami stagnasi ditengah banyaknya masalah yang dihadapi masyarakat saat itu.

Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam juga ikut berperan aktif ketika terjadi gerakan PKI yang terjadi pada tahun 1965. Saat itu HMI menjadi salah satu faktor yang paling diperhitungkan oleh PKI, bahkan HMI dianggap sebagai musuh yang utama. Hal ini tercermin dari pergerakan DN Aidit yang melakukan Provokasi kepada anak buahnya dengan mengatakan, “Jika tidak bisa membubarkan HMI, lebih baik pakai sarung saja”. 

Akan tetapi HMI adalah organisasi yang kuat dan solid saat itu sehingga tidak bisa dengan mudah di bubarkan, sehingga PKI sendiri yang berhasil dibubarkan. (Sumber Kominfo Prabumulih)

Posting Komentar

0 Komentar