Penyebabnya karena sungai sialang tempat warga sekitar mengambil air tercemar limbah. diketahui, keadaan sungai tersebut keruh dan mengalami pendangkalan.
Diduga kuat, pencemaran air sungai akibat proses pengerjaan dan pengeboran tiang pancang jembatan ojan dua (2) yang dikerjakan oleh pihak kontraktor PT. Putra Hari Renisa (PHR).
Terkait hal itu, Warga kampung III Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, melayangkan surat ke Dinas Lingkungan Hidup kabupaten PALI.
Melalui surat bernomor 474/182/SM/VIII/2017. Warga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup agar memberikan Solusi terkait tercemarnya air sungai sialang.
Ferri Setiawan (35) warga setempat mengatakan semenjak proses pengerjaan proyek jembatan tersebut, air sungai tercemar limbah. kini air tidak lagi layak untuk dikonsumsi.
"Kami berharap kepada Pemerintah Daerah kabupaten PALI, dapat mencarikan solusi dan secepatnya menangani permasalahan ini," Ungkap Ferry.
Ditambahkan Rudini S,Pd. Kepala Desa Sukamaju kecamatan Talang Ubi, PALI, menurutnya krisis air bersih ini sudah semenjak tiga pekan lalu, dirinya menduga pihak kontraktor pengerjaan proyek jembatan ojan dua (2) salah satu penyebabnya.
"Semenjak pengerjaan proyek jembatan itu air sungai mengalami pendangkalan, selain keruh warga kami mengalami penyakit gatal gatal, karena air itu bercampur lumpur, dan warga kami mengalami kesulitan air bersih," Terang Rudini, senin (7/8).
Selain itu menurut Rudini semestinya pijak kontraktor, berkoordinasi dulu kepada pemerintah desa setempat mengenai dampak lingkungan yang disebabkan pengerjaan proyek tersebut.
"Kami melayangkan surat ini sebagai bentuk desakan terkait dugaan tercemarnya sungai tersebut diakibatkan Aktifvitas pengerjaan proyek jembatan, sebagai bentuk desakan supaya hal ini cepat tindak lanjuti oleh pemerintah kabupaten,” Tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) kabupetan PALI, Mukhlis Nabil, BA. ketika dikonfirmasi via handphone belum memberikan tanggapan sampai berita ini tayangkan. (St)
0 Komentar