Proyek Pengaspalan Jalan Gunung Kemala Disoal Warga


PRABUMULIH, PUBLIKZONE – Proses pengaspalan jalan (Hotmix) Lintas Gunung Kemala – Payuputat diprotes warga setempat. Bahkan, proyek sepanjang 2,5 KM itu sempat dihentikan karena membuat jalan macet.

“Harusnya pekerjaan seperti ini ada Pemandu Keamanan (PK) untuk mengatur jalan, agar tidak macet” ujar salah satu warga.


Tak sampai disitu, dugaan main sunat uang jasa oleh oknum Kelurahan Gunung Kemala juga di protes warga. Warga menilai, upah pekerja yang ditugaskan menjaga alat berat penunjang proyek tidak sesuai.

“Biasanya kami bekerja ditempat lain, satu alat dibayar 100 ribu, sempat terkejut ternyata disini cuma dibayar 35 ribu” ujar Operator Tandem Roller saat dibincangi disela bekerja, Sabtu, 9 Desember 2023.

Pengerjaan pengaspalan ini, banyak dialihkan ke gang pemukiman warga yang diduga diarahkan pihak kelurahan, padahal jalan gang pemukiman warga yang dimaksud masih layak. Sementara beberapa jalan yang rusak tak menjadi prioritas.

Terpisah, PT DW selaku pelaksana proyek melalui Ridho Ening masih belum bisa memberikan jawabatan terkait hal itu.

Melihat standar aspal, Mardi selaku pengawas lapangan dimintai keterangan menyebut, pekerjaan hotmix jalan dilakukan dengan Asphalt Congreed Wearing Course (AC-WC) dengan ketebalan minimum 4 cm.

Warga Jalan Pelawi Dusun Prabumulih itu, sempat mengeluhkan stok aspal menuju titik nol yang kurang, hal itu bukan tanpa alasan. Pengaspalan dibeberapa gang yang diarahkan pihak kelurahan tampaknya menjadi alasan utama. 

Beberapa kejanggalan diduga tak sesuai standar AC WC yang dimaksud. Stok aspal yang disebut kurang, memaksa para pekerja mengurangi volume ketebatan aspal yang sempat diukur warga, dengan alat sederhana menunjukkan ketebalan 2,5 cm atau dengan kata lain kurang 1,5 cm untuk standar AC-WC yang dianjurkan.


Beberapa jalan yang diaspal, dinilai warga masih bagus dan masih berumur 2 tahunan, namun kebijakan yang dimiliki raja kecil ini, memaksa jalan kaluarga untuk menjadi prioritas.

Disisi lain ketua RW.03 Ambroni menyebut, dirinya telah memprioritaskan beberapa jalan gang yang dianggap layak. Namun semua keputusannya final ditangan Kelurahan.

“jalan itu (pengaspalan) memang kedalam (gang rusak), tapi dipindahkan ketempat lain. Seharusnya laporan proposal kami, perbaiki beberapa jalan di gang seperti di arah TK, tapi kami tidak bisa melawan lurah” sebutnya. (FIK)

Posting Komentar

0 Komentar