MUBA Siaga I Banjir

Ilustrasi.
SEKAYU, PS - Musim hujan yang rentan dengan musibah banjir setiap tahun menjadi pekerjaan rumah hampir setiap daerah di Indonesia. Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah kecamatan tergenang, di antaranya Kecamatan Babat Supat, Tungkal Jaya dan Sungai Lilin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba Akhmad Fantani Syafri ST MT mengatakan, Banjir tahun 2014 di Muba masuk ke tahap siaga I, Kamis (16/1). Fatani menegaskan musim hujan menyebabkan air Sungai Batang Hari Leko meluap dan menggenangi beberapa desa di Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan tungkal Jaya dan berbagai tempat lain.

“Kita masukan ke siaga I karena untuk mewaspadai adanya banjir yang lebih tinggi dan agar masyarakat siap sedia menghadapi banjir,” ujarnya. Ditambahkanya, untuk menghadapi situasi ini BPBD beserta tim terus mengawasi secara intensif kenaikan permukaan air di beberapa tanggul penahan air dalam Kecamatan Sekayu dan siap melaporkan secara berkala kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Muba setiap perkembangan yang terjadi.

“Saat ini, ketinggian air yang terlihat di salah satu tanggul penahan air di Kecamatan Sekayu telah mencapai 270 cm, sedangkan ketinggian tanggul 290 cm. Jika ketinggian air bertambah 20 cm saja maka akan terjadi banjir. Ini yang harus diwaspadai bersama,” katanya.

Langkah antisipasi lainnya, BPBD Muba telah menyiapkan 3 (tiga) Tim Reaksi Cepat (TRC) masing-masing tim terdiri dari 6 orang yang bertugas melaksanakan penyelamatan dan evakuasi korban bencana dengan prioritas warga yang rentan saat terjadi bencana alam. Selain itu BPBD juga akan bekerja sama dengan pihak kecamatan untuk menambah personel guna memperkuat Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam menanggulangi banjir di Kabupaten Muba Provinsi Sumsel.

Beberapa warga Lumpatan mengatakan banjir merupakan suatu kejadian yang tidak heran lagi, karena hampir setiap tahun saat masuk musim hujan semua daerah banjir. Arifin warga Desa Karang Ringin Dusun II mengatakan kali ini banjir masih tergolong kecil, karena satu tahun lalu saat puncak banjir Desa Karang Ringin terendam hingga setinggi pingang orang dewasa.

Menurutnya, mungkin sekarang belum sampai puncaknya. Meskipun begitu ia berharap air tidak naik lagi karena kasihan melihat orangtua yang manula ketika banjir besar datang.(bmg/sripo)

Posting Komentar

0 Komentar